"Iya, maaf mas. Sejak Senin lalu suaraku hilang," ujarnya seperti berbisik saat detikcom menghampiri dan menyapanya di sebuah klinik di kawasan Cilandak, Sabtu (16/3).
Di klinik itu dia biasa menemui dokter langganannya sejak bertahun-tahun lalu. Setiap kecapekan, apalagi sampai suara serak atau hilang, Sundari mengaku diberi obat antibiotik. Selain obat, perempuan kelahiran 14 April 1965 itu dianjurkan banyak istirahat.
"Juga biasanya aku minum air putih, air jeruk hangat, dan puasa bicara" ujarnya diiringi senyum."Wah, kecapekan habis manggung di Java Jazz pekan lalu ya, mba?," ujar detikcom menyelidik. Dia menggeleng sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
Putri Intan Permata Sari, anak semata wayangnya kemudian membantu menjelaskan. Sang bunda memang tak pernah berhenti bernyanyi, khususnya lagu-lagu keroncong. Tapi bukan di ajang festival jazz.
"Ibu selalu menyanyi selama blusukan di Surabaya dan Sidoarjo. Ibu kan nyaleg dari PKB," jelas Intan yang diaminkan Sundari dengan anggukan.
Sejak September lalu, Sundari kerap bolak-balik Jakarta - Surabaya - Sidoarjo. Makin dekat dengan Pemilu, 17 April nanti, aktivitas blusukan sang bunda kian padat. Hampir tiap hari terkadang bisa menghadiri dua atau tiga pertemuan dengan masyarakat di berbagai kampung untuk melakukan sosialisasi.
Di Surabaya sebetulnya Sundari sudah berobat ke dokter. Tapi kemudian Intan dan kedua kakak perempuannya memaksa Sundari untuk beristirahat total di Jakarta. "Kalau tidak pulang, pasti ibu tergoda untuk blusukan ketemu masyarakat. Terus dari ngobrol-ngobrol akhirnya nyanyi-nyanyi gitu deh," tutur Intan.
(jat/nu2)
Photo Gallery


0 Response to "Suara Sundari Soekotjo Menghilang, Kecapekan Nyanyi atau Blusukan?"
Posting Komentar